spot_img
Beranda blog Halaman 433

Lautan Manusia Hadiri Tasyakhuran Satu Abad NU di Madina

0

Madina – Cuaca yang cerah menggambarkan megahnya peringatan tasyakuran satu abad Nahdhatul Ulama (NU) sekaligus silaturrahmi akbar warga dan kader NU se- Sumatera Utara yang dilaksanakan dilapangan merah pondok pensantren (ponpes) Musthafawiyah purba baru, Kamis, (18/05).

Lautan manusia pun terlihat berbondong-bondong dengan pakaian seragam yang sama menyelimuti megahnya suasana saat peringatan acara.

Belum lagi saat hendak memasuki lokasi acara, kita sudah disuguhi kemacetan yang sangat panjang dan padatnya kenderaan yang  hendak berlomba-lomba untuk mengikuti acara yang mungkin baru kali ini sepanjang sejarah pertemuan besar NU dilaksanakan di bumi gordang sambilang atau negerinya para ulama.

Dalam peringatan tasyakhuran ini, hadir secara langsung Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf didampingi Sekretaris Jendral (Sekjen) Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri BUMN Erick Tohir yang juga tokoh Nasional NU, ketua PWNU Sumut, ketua MUI Sumut, Kapolda, Pangdam I/BB,ketua PCNU Kab/Kota se-Sumut, serta pengurus besar lainnya.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan sejak generasi pertamanya, islam telah dibawa kebumi nusantara, dan Mandailing Natal merupakan titik nol NU di Sumatera Utara yang pada saat itu pelopornya adalah pengasuh pondok pesantren Musthafawiyah yakni alm KH Musthafa Husein, itu sebabnya acara tasyakhuran akbar dan upacara pelantikan khusus ini dilaksanakan di Kabupaten Madina atau pondok pesantren Musthafawiyah.

Saat ini dikatakan Gus Yahya, NU telah memasuki abad ke-2, maka dari itu NU diharapkan hadir untuk menjadikannya wadah konsolidasi  ahlisunnah waljamaah nusantara.

“Wahai para ulama yang bertaqwa, dari kalangan ahli sunnah waljamaah, anda semua bersama seluruh pengikut anda mari bergabung bersama Nahdhatul ulama untuk membangun peradaban, memuliakan masa depan kita , memasuki momentum ini mari kita terus berkhidmat bersama NU dan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Gus Yahya.

Lebih lanjut Gus Yahya mengungkapkan, memasuki abad ke 2 ini, NU memperoleh momentum besar, misalnya saat ini kader-kader NU telah tersebar diseluruh elemen masyarakat, mulai jajaran pemerintahan, legislatif dan bidang-bidang strategis lainnya.

“Jangan sia-siakan momentum besar ini untuk berkiprah dan berkahnya dapat dirasakan oleh masyarakat oleh rakyat secara langsung. Kedepan NU harus mampu mewujudkan impian masyakat, sehingga keberkahan NU dapat dirasakan secara langsung,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya mengatakan, saat ini NU sedang melakasanakan program organisasi gerakan kemaslahat keluarga. Artinya, pengurus Nadlatul Ulama hingga jajaran tingkat desa mampu memperhatikan apa yang dibutuhkan masyarakat.

“Kebutuhan itulah yang harus diwujudkan melalui NU,” ujar Gus Yahya, seraya mengajak warga nahdliyin untuk mendukung Presiden Jokowi hingga masa akhir jabatannya.

Menteri BUMN atau Tokoh Nasional NU Erick Tohir pada pidatonya mengatakan jika tidak ada islam maka tidak ada Indonesia, beliau berharap jika Islam dimajukan maka Indonesia akan maju. Menurut Erick, Islam telah membawa keberkahan untuk bangsa dan sudah seharusnya umat Islam menghadirkan solusi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa. 

“1 abad NU penting sebagai landasan kemajuan Nahdlatul Ulama untuk lebih maju lagi ke depan,” kata Erick.

Ketua PWNU Sumut KH Marahalim Harahap, menyampaikan terimakasih kepada Ketua PBNU atas dukungan diselenggarakannya tasyakuran 1 Abad dan menuju Abad kedua Nahdlatul Ulama. Marahalim mengajak kepada para juriyat untuk bersama-sama berkhidmat di NU yang sudah memasuki abad ke 2.

“Jangan takut untuk membuat program kerja dan jangan takut bermimpi, buatlah mimpi dan berkhayal setinggi langit, karena acara ini pun sebelumnya awal mulanya dari saya berkhayal untuk memegahkan acara ini, dan alhamdulillah terwujud” ujar Marahalim seraya menyampaikan terimakasih kepada Erik Tohir yang turut membantu dan mensukseskan kegiatan ini.

Ketua Panitia Tasyakuran 1 Abad NU dan Silaturahmi Akbar warga dan kader NU, Musa Rajekshah dalam menyampaikan laporan berbagai kegiatan yang digelar dalam rangkaian kegiatan ini diantaranya melakukan ziarah kubro ke makam para aulia,ulama dan tokoh NU di Sumatera Utara, seminar nasional, lomba hadrah, dan lainnya.

Sementara Mudir Ponpes Mustafawiyah yang juga ketua PCNU Madina KH Mustafa Bakri Nasution dalam pidatonya menyampaikan ucapan selamat datang kepada para pengurus PBNU dan juga pengurus lainnya yang telah hadir dalam acara akbar ini, beliaupun berharap dibawah kepemimpinan Gus Yahya NU semakin jaya dan juga kepada Erik Tohir untuk tetap berkhidmat bersama NU.

Kemudian, ketua PCNU Madina juga mengucapan terimakasih kepada Wagubsu Musa Rajekshah yang sudah seperti saudara kandung di NU dengan sumbangsihnya terhadap Ponpes Mustafawiyah.

“Terimakasih kepada Ketua umum PBNU dan juga jajarannya, ketua PWNU Sumut dan jajarannya, Kapolda, Pangdam serta Ketua PCNU Kab/Kota yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya selaku tuan rumah dalam acara Tasyakhuran akbar berdoa agar kita semua yang hadir diberikan barokah dan dapat berkhidmad di rumah besar kita NU ini, dan terima kasih kepada semua elemen yang telah berjibaku mensukseskan acara besar ini” pungkas Musthafa Bakri.

Dalam acara tersebut juga dilakukan pelantikan DPP Keluarga Abituren Mustafawiyah (Kamus) dibawah kepemimpinan M Hasbi Simanjuntak dan dilanjutkan pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut diawali dengan pembacaan surat keputusan PBNU oleh Sekjen Saifullah Yusuf, tentang susunan struktur kepengurusan PWNU Sumut masa khidmat 2022-2027.

(Tim)

Kurang dari 24 Jam Usai Beraksi, Pelaku Begal Berhasil Di Bekuk Satreskrim Polres Kuansing

0

Teluk Kuantan – Belum 24 jam Tim Opsnal Polres Kuantan Singingi (Kuansing) berhasil bekuk pelaku pencurian yang terjadi Di Jl.Halim Lingkungan II Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.Kamis (18/523) Sekira Pukul 16.00 WIB

Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, S.I.K, M.H, melalui Kasat Reskrim Polres Kuansing AKP Linter Sihaloho, SH, MH Menyampaikan”Sat Reskrim Polres Kuansing berhasil mengamankan satu orang berinisial AU (37) pelaku tindak pidana pencurian yang terjadi Di Jl.Halim Lingkungan II Kelurahan Simpang Tiga Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Kamis (18/523),” ungkapnya

Penangkapan tersebut dipimpin langsung Oleh Katim Opsnal Polres Kuansing AIPDA Sandi Kurniawan bersama 4 personil Opsnal  Setelah mendapat Perintah Dari Kasat Reskrim Polres Kuansing AKP Linter Sihaloho, SH, MH yang mendapat informasi dari piket siaga Sat Reskrim Polres Kuansing Pelaku ditangkap sekira pukul 23.50 Wib diwilayah Munsalo Kopah di Rumah pelaku,” Jelasnya
AU ditangkap terkait aksinya membegal dengan korban seorang Perempuan bernama Yulia Anggraini yang habis berbelanja kepasar untuk keperluan acara khitanan anak korban hendak pulang kerumah, pada saat diperjalanan tepatnya di samping SMA 1 Teluk Kuantan dekat kuburan kelurahan simpang tiga Teluk Kuantan, pada saat korban lagi yang sedang mengobrol dengan orang tuanya,dari arah belakang tersangka datang menggunakan sepeda motor merek Supra, dan langsung mengambil 1 (satu) buah dompet yang berisikan uang sejumlah Rp 1.350.000 (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah), 1 (satu) handphone merk OPPO A53 Warna biru metalik dan 2 (dua) buah Atm Bri, Atm Bank Riau dan 1 (satu) buah Ktp yang posisinya berada di saku-saku sepeda motor korban”ujar Kasat

Selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti berupa  1 (satu) unit handphone OPPO A53 warna biru metali, uang tunai sejumlah 1.350.000 (satu juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah),1 ( satu) KTP an. Yulia Anggraini,2 (dua) buah Atm Bank Bri dan Bank Riau,1 (satu) unit sepeda motor supra fit warna abu – abu,1 (satu) buah helm warna hitam merk Bam,1 (satu) pasang sepatu warna hitam yang digunakan pelaku,1 (satu) buah masker warna hitam,1 (satu) buah jaket warna abu – abu yang digunakan pelaku,1 (satu) buah celana panjang warna hitam yang digunakan pelaku ,1 (satu) buah baju warna kuning yang digunakan pelaku,1 (satu) buah pisau yang ditemukan didalam jok sepeda motor pelaku, dan Untuk  mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku dijerat pasal 362 KUH Pidana dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.”Tutup Kasat

(Red)

Sumber : Humas Polres Kuansing

Lautan Manusia Hadiri Tasyakhuran Satu Abad NU di Madina

0

Madina – Cuaca yang cerah menggambarkan megahnya peringatan tasyakuran satu abad Nahdhatul Ulama (NU) sekaligus silaturrahmi akbar warga dan kader NU se- Sumatera Utara yang dilaksanakan dilapangan merah pondok pensantren (ponpes) Musthafawiyah purba baru, Kamis, (18/05).

Lautan manusia pun terlihat berbondong-bondong dengan pakaian seragam yang sama menyelimuti megahnya suasana saat peringatan acara.

Belum lagi saat hendak memasuki lokasi acara, kita sudah disuguhi kemacetan yang sangat panjang dan padatnya kenderaan yang  hendak berlomba-lomba untuk mengikuti acara yang mungkin baru kali ini sepanjang sejarah pertemuan besar NU dilaksanakan di bumi gordang sambilang atau negerinya para ulama.

Dalam peringatan tasyakhuran ini, hadir secara langsung Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf didampingi Sekretaris Jendral (Sekjen) Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri BUMN Erick Tohir yang juga tokoh Nasional NU, ketua PWNU Sumut, ketua MUI Sumut, Kapolda, Pangdam I/BB,ketua PCNU Kab/Kota se-Sumut, serta pengurus besar lainnya.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan sejak generasi pertamanya, islam telah dibawa kebumi nusantara, dan Mandailing Natal merupakan titik nol NU di Sumatera Utara yang pada saat itu pelopornya adalah pengasuh pondok pesantren Musthafawiyah yakni alm KH Musthafa Husein, itu sebabnya acara tasyakhuran akbar dan upacara pelantikan khusus ini dilaksanakan di Kabupaten Madina atau pondok pesantren Musthafawiyah.

Saat ini dikatakan Gus Yahya, NU telah memasuki abad ke-2, maka dari itu NU diharapkan hadir untuk menjadikannya wadah konsolidasi  ahlisunnah waljamaah nusantara.

“Wahai para ulama yang bertaqwa, dari kalangan ahli sunnah waljamaah, anda semua bersama seluruh pengikut anda mari bergabung bersama Nahdhatul ulama untuk membangun peradaban, memuliakan masa depan kita , memasuki momentum ini mari kita terus berkhidmat bersama NU dan mampu memberikan manfaat kepada masyarakat,” kata Gus Yahya.

Lebih lanjut Gus Yahya mengungkapkan, memasuki abad ke 2 ini, NU memperoleh momentum besar, misalnya saat ini kader-kader NU telah tersebar diseluruh elemen masyarakat, mulai jajaran pemerintahan, legislatif dan bidang-bidang strategis lainnya.

“Jangan sia-siakan momentum besar ini untuk berkiprah dan berkahnya dapat dirasakan oleh masyarakat oleh rakyat secara langsung. Kedepan NU harus mampu mewujudkan impian masyakat, sehingga keberkahan NU dapat dirasakan secara langsung,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya mengatakan, saat ini NU sedang melakasanakan program organisasi gerakan kemaslahat keluarga. Artinya, pengurus Nadlatul Ulama hingga jajaran tingkat desa mampu memperhatikan apa yang dibutuhkan masyarakat.

“Kebutuhan itulah yang harus diwujudkan melalui NU,” ujar Gus Yahya, seraya mengajak warga nahdliyin untuk mendukung Presiden Jokowi hingga masa akhir jabatannya.

Menteri BUMN atau Tokoh Nasional NU Erick Tohir pada pidatonya mengatakan jika tidak ada islam maka tidak ada Indonesia, beliau berharap jika Islam dimajukan maka Indonesia akan maju. Menurut Erick, Islam telah membawa keberkahan untuk bangsa dan sudah seharusnya umat Islam menghadirkan solusi berbagai persoalan yang dihadapi bangsa. 

“1 abad NU penting sebagai landasan kemajuan Nahdlatul Ulama untuk lebih maju lagi ke depan,” kata Erick.

Ketua PWNU Sumut KH Marahalim Harahap, menyampaikan terimakasih kepada Ketua PBNU atas dukungan diselenggarakannya tasyakuran 1 Abad dan menuju Abad kedua Nahdlatul Ulama. Marahalim mengajak kepada para juriyat untuk bersama-sama berkhidmat di NU yang sudah memasuki abad ke 2.

“Jangan takut untuk membuat program kerja dan jangan takut bermimpi, buatlah mimpi dan berkhayal setinggi langit, karena acara ini pun sebelumnya awal mulanya dari saya berkhayal untuk memegahkan acara ini, dan alhamdulillah terwujud” ujar Marahalim seraya menyampaikan terimakasih kepada Erik Tohir yang turut membantu dan mensukseskan kegiatan ini.

Ketua Panitia Tasyakuran 1 Abad NU dan Silaturahmi Akbar warga dan kader NU, Musa Rajekshah dalam menyampaikan laporan berbagai kegiatan yang digelar dalam rangkaian kegiatan ini diantaranya melakukan ziarah kubro ke makam para aulia,ulama dan tokoh NU di Sumatera Utara, seminar nasional, lomba hadrah, dan lainnya.

Sementara Mudir Ponpes Mustafawiyah yang juga ketua PCNU Madina KH Mustafa Bakri Nasution dalam pidatonya menyampaikan ucapan selamat datang kepada para pengurus PBNU dan juga pengurus lainnya yang telah hadir dalam acara akbar ini, beliaupun berharap dibawah kepemimpinan Gus Yahya NU semakin jaya dan juga kepada Erik Tohir untuk tetap berkhidmat bersama NU.

Kemudian, ketua PCNU Madina juga mengucapan terimakasih kepada Wagubsu Musa Rajekshah yang sudah seperti saudara kandung di NU dengan sumbangsihnya terhadap Ponpes Mustafawiyah.

“Terimakasih kepada Ketua umum PBNU dan juga jajarannya, ketua PWNU Sumut dan jajarannya, Kapolda, Pangdam serta Ketua PCNU Kab/Kota yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, saya selaku tuan rumah dalam acara Tasyakhuran akbar berdoa agar kita semua yang hadir diberikan barokah dan dapat berkhidmad di rumah besar kita NU ini, dan terima kasih kepada semua elemen yang telah berjibaku mensukseskan acara besar ini” pungkas Musthafa Bakri.

Dalam acara tersebut juga dilakukan pelantikan DPP Keluarga Abituren Mustafawiyah (Kamus) dibawah kepemimpinan M Hasbi Simanjuntak dan dilanjutkan pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut diawali dengan pembacaan surat keputusan PBNU oleh Sekjen Saifullah Yusuf, tentang susunan struktur kepengurusan PWNU Sumut masa khidmat 2022-2027.

Polri Keluarkan Aturan Optimalkan Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Melalui ETLE dan Tiadakan Razia

0

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menerbitkan aturan terkait pelaksanaan penindakan pelanggaran lalu lintas. Dalam surat telegram bernomor ST/1044/V/HUK.6.2/2023 tertanggal 16 Mei 2023, yang ditandatangani Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi, para jajaran polisi lalu lintas (Polantas) untuk mengoptimalkan penindakan pelanggaran lalu lintas secara humanis dengan pemanfaatan Electronic Traffic Low Enforcement atau ETLE.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, aturan dalam surat telegram tersebut jajaran polisi lalu lintas dilarang untuk melaksanakan penindakan pelanggaran lalu lintas secara stasioner atau razia.

“Para Dirlantas untuk memerintahkan jajarannya untuk tak melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas secara stasioner atau razia,” kata Sandi dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (19/5/2023).

Sandi menuturkan, jajaran Dirlantas juga diminta mengoptimalkan penindakan pelanggaran lalu lintas menggunakan ETLE yang ada di wilayah masing-masing, serta meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan Pemda dan stakeholders lain untuk pengadaan sistem perangkat ETLE di wilayah masing-masing.

Lebih lanjut, Sandi mengatakan, untuk penindakan pelanggaran lalu lintas yang belum tercakup dalam sistem ETLE dan pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas dengan fatalitas tinggi, seperti berkendara di bawah umur, berboncengan lebih dari dua orang, menggunakan ponsel saat berkendara, menerobos traffic light, tidak menggunakan helm, melawan arus, melebihi batas kecepatan, berkendara di bawah pengaruh alkohol, kelengkapan kendaraan tidak sesuai standar dan menggunakan pelat nomor palsu, serta kendaraan overload dan over dimensi, dilakukan penindakan oleh tim khusus yang sudah memiliki surat perintah dan bersertifikasi petugas penindakan pelanggaran lalu lintas.

“Aturan ini dikeluarkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang optimal dan meminimalisir pelanggaran yang dilakukan anggota saat di lapangan,” kata Sandi.

Jika dalam prakteknya ada anggota di lapangan melakukan pelanggaran dan penyimpangan, kata Sandi, akan diberikan sanksi tegas mulai dari sanksi disiplin, sanksi kode etik hingga pidana.

“Para jajaran Dirlantas juga diminta menyosialisasikan tentang cara penyelesaian tilang elektronik atau ETLE yang mempermudah masyarakat,” ujarnya.

(Red)