spot_img
BerandaPendidikanSebagai Ungkapan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa Warga Desa Adat Kembang...

Sebagai Ungkapan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa Warga Desa Adat Kembang Merta Melaksanakan Persembahyangan Nunas Ica 

Tabanan.merci1news.com |  Masyarakat Hindu di Bali umumnya punya istilah lokal yang sangat dalam maknanya. Jika bersembahyang ke pura yang dimohon adalah “nunas ica”. Istilah ini sudah sangat umum. “Nunas” artinya meminta atau memohon, “Ica” artinya tertawa. Jadi yang dimohon adalah tertawa. Jika kita bisa tertawa itu sudah pasti berarti sehat. Tak ada orang yang sakit dan bersedih yang tertawa. Tak ada pula orang yang mengalami bencana bisa tertawa.


 
Dalam doa-doa yang berkatagori mantram yang dilantunkan dalam pemujaan agama Hindu, aspek yang ditekankan bukanlah memohon materi, melainkan kepuasan rohani yang tidak bisa diukur dengan materi. Misalnya dalam suatu bait mantra dalam Kramaning Sembah yang berbunyi: Om Anugraha Manoharam, Dewa Datta Nugrahaka, Arcanam Sarwa Pujanam, Namah Sarwa Nugrahakam. Artinya: Oh Tuhan, Engkau yang menarik pemberi karunia, karunia pemberian dewata, pujaan semua pujaan, hamba memuja Dikau sebagai pemberi semua karunia.
 
Selain bertujuan memohon anugrah dan karunia dari semua dewata, pemujaan ini juga menganjurkan kita untuk selalu berpikir optimistis dalam kehidupan beragama. Menciptakan keharmonisan di antara sesama dan juga menciptakan lingkungan yang indah serasi serta nyaman di dunia ini.
Kita harus selalu bersikap optimistis di dalam kehidupan ini. Dengan memaknai kehidupan seperti itu, maka apapun yang kita terima harus disertai rasa syukur bahwa semuanya itu adalah karunia atau anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika kita dalam keadaan sakit pun, kita tak boleh bersikap pesimistis. Mungkin Tuhan punya maksud lain untuk memberi “karunia sakit”, misalnya, agar kita istirahat sejenak dari kerja keras selama ini. Dengan sikap seperti itu, maka kita menjadikan karunia Tuhan sebagai dasar kasih, maka sosok Tuhan adalah pemberi anugerah, penuh kasih sayang, maha pemaaf, dan sebagainya. Bukan Tuhan yang harus kita takuti.
 
Hindu mengajarkan kedamaian kepada pemeluknya lewat doa-doanya, maka kita harus berbangga menjadi penganut Hindu, karena agama ini selalu mengajarkan kehalusan budi pekerti dan terus berusaha hidup penuh dengan situasi yang nyaman dan damai. Itu juga menjadi anugrah atau karunia yang tiada tara. Seperti yang tersirat dalam bait-bait doa atau mantra Hindu, Tuhan tidak perlu ditakuti, Tuhan bukan penghukum. Tuhan adalah pemberi karunia “anugraha” bagi umat

Seperti yang telah dilakukan umat Hindu di desa adat kembang Merta Candi Kuning Kecamatan Baturiti Kabupaten Tabanan melaksanakan persembahyangan di Pura Melanting yang baru selesai pembangunannya ,Rabu 6/11/24

Dalam Persembahyangan tersebut dipimpin pemangku dan diikuti tokoh agama Hindu ,Bendesa Adat serta warga dan prajuru 

Menurut Dewaji Mangku bahwa persembahyangan tersebut merupakan ungkapan rasa syukur kepada Ida Yang Widiwasa ,Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara AnugerahNya kepada seluruh warga desa adat kembang Merta 
” Astungkara Pembangunan pura Melanting sudah 100 persen selesai tinggal menunggu diserahterimakan dan selanjutnya akan kami laksanakan upacara pemelapasan ” jelas dewaji mangku 

Dewaji Mangku juga berharap dengan selesainya  pembangunan pura Melanting tersebut akan meningkatkan srada Bhakti kepada Ida Yang Widiwasa 

” Suksma ,terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Badung dan Tabanan serta seluruh masyarakat yang telah ikut serta terlibat dalam pembangunan pura Melanting semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan Asung Kerta Wara AnugerahaNya kepada kita bersama ” tutup Dewaji Mangku 

Must Read

Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini